Friday, June 30, 2017

Memahami Subnetting IP Address

assalamu'alaikum wr. wb.

1.Pendahuluan

Pada hari jum'at 30 Juni 2017 saya akan memberikan sedikit pemahaman tentang subnettig IP Address.

A.Pengertian

Subnetting adalah upaya/proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Gunanya Subnetting untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, Memperbanyak jumlah network (LAN), Mengurangi jumlah host dalam satu network, untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.

B.Latar Belakang

Subnetting merupakan bekal yang harus dimiliki dan dikuasai untuk masuk ke dunia IT

C.Maksud dan Tujuan

  • Mengajarkan  subneting IP Address kepada pembaca
  • Menjelaskan cara menghitung Subnet dari kelas A,B dan C

D.Hasil yang Diharapkan

Dapat menguasai ilmu subnetting dan mengajarkannya.

2.Jangka waktu pelaksanaan

Jam 08.00 sampai 11.30

3.Proses dan Tahapan Pekerjaan

Sebelum masuk peghitungan subnet kalian harus memahami tabel berikut agar mudah memahami.

Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1. Seperti yang telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui  address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu?   Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah : 11111111.11111111.11111111.00000000  (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

KELAS A KELAS B KELAS C
255.0.0.0 255.255.0.0/16 255.255.255.0/24
255.128.0.0/9 255.255.128.0/17 255.255.255.128/25
255.192.0.0/10 255.255.192.0/18 255.255.255.192/26
255.224.0.0/11 255.255.224.0/19 255.255.255.224/27
255.240.0.0/12 255.255.240.0/20 255.255.255.240/28
255.248.0.0/13 255.255.248.0/21 255.255.255.248/29
255.252.0.0/14 255.255.252.0/22 255.255.255.252/30
255.254.0.0/15 255.255.254.0/23 255.255.255.254/31
Nb : Subnetmask/CIDR

Sebuah network mask membantu kita untuk mengetahui yang mana bagian untuk network dan yang mana bagian untuk node. Class A, B, danC mempunyai default masks, yang sering disebut juga natural masks, yaitu:
–Class A: 255.0.0.0
–Class B: 255.255.0.0
–Class C: 255.255.255.0
Untuk melakukan subnet pada suatu network, tambahkan natural mask dengan beberapa bit yang diambil dari bagiannya host ID  untuk membuat sebuah subnet workID. Misal suatu Class C network  204.17.5.0 yang mempunyai suatu natural mask 255.255.255.0, kita dapat membuat contoh subnet seperti berikut:
204.17.5.0 = 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000
Dengan membuat mask menjadi 255.255.255.224, kita telah mengambil bagian dari host address (3 bit)
Dan dibuat untuk subnet. Dengan 3 bit ini , memungkinkan kita membuat 8 subnets. Dengan sisa 5  host ID bits, masing-masing subnet dapat mempunyai sampai dengan 32 alamat host, hanya 30 yg dapat dipakai untuk node, karena 0 semua (0)  dan1 semua (255) tidak bisadigunakan. 0 semua untuk alamat network, 1 semua untuk keperluan broadcast. Berikut adalah alaamt subnetwork-subnetwork yang dapat dipakai dengan mengambil 3 bit tadi:
  • 204.17.5.0 -255.255.255.224 host address range 1 to 30
  • 204.17.5.32 -255.255.255.224 host address range 33 to 62
  • 204.17.5.64 -255.255.255.224 host address range 65 to 94
  • 204.17.5.96 -255.255.255.224 host address range 97 to 126
  • 204.17.5.128 -255.255.255.224 host address range 129 to 158
  • 204.17.5.160 -255.255.255.224 host address range 161 to 190
  • 204.17.5.192 -255.255.255.224 host address range 193 to 222
  • 204.17.5.224 -255.255.255.224 host address range 225 to 254
mask 255.255.255.224 dapat disebut juga sebagai /27 karena menggunakan 27 bits untuk mask.  Dengan cara ini network dapat dituliskan dalam bentuk notasi prefix/length. contohnya,  204.17.5.32/27 sama dengan 204.17.5.32/255.255.255.224
Contoh Soal tentang Subnet :
  1. subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2x pada oktet terakhir subnetmask.
  1. Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
  • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.
  • Blok Subnet = 256 – 192 (192 adalah nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  • Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
  1. kita coba satu soal untuk Kelas B dengan network address  172.16.0.0/18.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18  berarti :
11111111.11111111.11000000.00000000  (255.255.192.0).
Penghitungan:
  • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya    binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4   subnet
  • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  • Blok Subnet = 256 – 192 (192 adalah nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64    + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  • Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255
  1. Bagaimana dengan network  address 172.16.0.0/25.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25  berarti :
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
– Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
– Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
– Blok Subnet = 256 – 128 = 128.
– Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
  1. Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama  saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16  berarti :
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  • Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  • Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65.534 host
  • – Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya:    0,1,2,3,4, etc.
  • Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255

4.Hasil yang Didapatkan

Memahami subnetting IP Address

5.Temuan masalah

kesulitan memahami  banyaknya host dalam setiap blok subnet kelas A dan B

6.kesimpulan yang Didapatkan

Subnetting merupakan metode pembagian Ip address agar tidak terjadi tabrakan pada lalu lintas jaringan.
 
7.Referensi

http://www.techrepublic.com/blog/data-center/ip-subnetting-made-easy-125343/

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Thursday, June 29, 2017

Permasalaham Saat Menginstall Paket

assalamu'alaikum wr. wb.


Hay guys, kali ini saya akan berbagi cara mengatasi kegagalan saat menginstall packet pada linux mint dan sejenisnya.

Masalah:
saya mengalami permasalahan saat melakukan instalasi InkScape pada text terminal, dengan peringatan seperti berikut.

"E: Could not get lock /var/cache/apt/archives/lock - open (11: Resource temporarily unavailable)
E: Unable to lock directory /var/cache/apt/archives/"

Penyebab:
setelah saya melakukan identifikasi dan mencari referensi ternyata permasalahan tersebut di sebabkan karena hanya ada satu terminal yang menjalankan apt-get , dan tidak ada Synaptic and Ubuntu Software Center
sehingga tidak dapat mengunci directory.

Solusi:
saya memindahkan file kunci dengan perintah
"sudo mv /var/cache/apt/archives/lock /var/cache/apt/archives/lock_bak"
 
sekian semoga bermanfaat :D

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Mengenal Kelas IP Address

assalamu'alaikum wr. wb.

A. Pendahuluan

Pada kesempatan kali ini Kamis, 29 Juni 2017 saya ingin membahas pengenalan kelas-kelas IP Address.

1. Pengertian

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
 nah, kali ini kita akan membahas yan IPv4.

2. Latar Belakang

IP  address  digunakan sebagai  alamat  dalam  hubungan  antar  host  di  internet sehingga merupakan  sebuah  sistem  komunikasi  yang  universal  karena  merupakan metode  pengalamatan  yang  telah  diterima  di  seluruh  dunia.

3. Maksud dan Tujuan

Mengenalkan kelas-kelas IP Address.

4. Hasil yang Diharapkan

mengerti dan dapat mengidentifikasi kelas-kelas IP Address.

B. Jangka waktu pelaksanaan

Jam 08.00 - 12.00

C. Proses dan Tahapan Pekerjaan

Format Penulisan IP Address

IP  address  terdiri  dari  bilangan  biner  32  bit  yang  dipisahkan  oleh  tanda titik (.) setiap  bitnya.  Tiap  8  bit  ini
disebut  sebagai  oktet.  Bentuk  IP  address  dapat
dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik (.) yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet  IP address.

Pembagian kelas IP Address

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian
network (net ID) dan bagian host(host  ID). 
Net  ID  berperan  dalam  identifikasi  suatu
network dari network yang  lain, sedangkan 
host  ID  berperan  untuk  identifikasi host dalam  suatu network.

IP address dibagi kedalam lima kelas, yaitu
kelas A, kelas B, kelas C,kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap  kelas  adalah  pada  ukuran  dan  jumlahnya.

Kelas A
Bit  pertama  IP  address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit  dan panjang host ID 24 bit.
Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. 
Jadi pada  kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan  dengan jumlah  host  yang  sangat  besar,  IP  kelas  ini  dapat  dilukiskan pada gambar berikut ini


Kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
191.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161.
Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

Kelas C
Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 110.
Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 host. 

Kelas D
IP  address  kelas  D  digunakan  untuk  keperluan  multicasting.  4  bit  pertama  IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247,sedangkan  bit-bit  berikutnya  diatur  sesuai  keperluan  multicast  group  yang
menggunakan IP  address  ini.  Dalam  multicasting  tidak  dikenal  istilah  network  ID
dan host ID.

Kelas E
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum.
4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. 
Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak bolehdigunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah:



1.Network Address



Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada

jaringan Internet. Misalkan

untuk host dengan IP Address kelas B 191.168.9.35.

Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian),

network address dari host ini adalah 191.168.0.0.

Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2

segmen terakhir menjadi 0.


Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing

pada Internet. Router cukup melihat network address (191.168) untuk

menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan.

2.Broadcast  Address
Address  ini  digunakan  untuk  mengirim/menerima  informasi yang  harus  diketahui  oleh  seluruh hostyang  ada  pada  suatu network.
Seperti diketahui, setiap  datagram  IP  memiliki header alamat tujuan berupa IP Address  dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut.
Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram  tersebut,  sedangkan host lain akan mengabaikannya.


Bagaimana jika  suatu hostingin  mengirim  datagram kepada seluruh hostyang  ada  pada networknya ?

Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram - datagram tersebut  sama. Oleh  karena  itu,  dibuat konsep Broadcast  address. Host cukup mengirim  ke alamat broadcast, maka seluruh host yang  ada  pada network akan menerima  datagram  tersebut.  Konsekuensinya,  seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.


D. Hasil yang Didapatkan

mengerti dan mampu mengidentifikasi kelas-kelas IP Address

E. Kesimpulan yang Didapatkan

Layaknya manusia jaringan juga memiliki identitas

F. Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
eBook TKJ/JARINGAN-DASAR-X-2.pdf

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Wednesday, June 28, 2017

Kegiatan Usai Festival Kuliner Tradisional Klaten

assalamu'alaikum wr. wb.


Hay kawan, Saya ingin share kegiatan setelah usai kegiatan festival kuliner kemarin,yang berlangsung dengan sangat meriah.

Pada hari Rabu, 28 Juni 2017 kami siswa BLC berkumpul di halaman karena kantor BLC Telkom sedang mengadakan  acara Temu Kangen SMAKAR dan juga kami dimintai bantuan dalam pembongkaran tempat usai Festival Kuliner Tradisional Klaten.Kamipun ber-antusias untuk membantu kegiatan tersbut.

Siswa BLC di bagi menjadi 2 kelompok yang pertama kelompok untuk membantu acara temu kangen di blc telkom dan kelompok untuk membantu pembongkaran di alun-alun.saya masuk kelompok pembongkaran tempat di
alun-alun.

Sesampainya di sana kami mengembalikan kursi yang dipinjam dari warga dan memindahkan bambu yang digunakan untuk banner, tak lama kemudian datang seorang pekerja yang menyuruh kita pulang dan beristirahat. Dengan demikian tugas kami selesai dengan cepat.


wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Tuesday, June 27, 2017

Meriahnya Festival Kuliner di Alun-Alun Klaten

assalamu'alaikum wr. wb.

A. Pendahuluan



hay, guys maaf kali ini saya telat posting :D
pada hari Selasa 27,Juni 2017 setelah kami pelajar BLC Telkom Klaten libur lebaran kami langsung berpartisipasi menjadi relawan dalam acara Festival Kuliner Klaten yang diadakan di Alun-Alun Klaten.

1. Pengertian

Festival Kuliner Tradisional Klaten ini merupakan Festival yang digelar Koperasi Pedagang Kaki Lima Manunggal didukung Pemkab Klaten dan di ketuai oleh Roby Wijaya.Disana terdapat 480 variasi makanan tradisional yang terdiri dari masakan dan jajanan. Sekitar 1.845 pedagang ikut festival tersebut.

2. Latar Belakang

Ingin memberitahukan bahwa pedagang kaki lima merupakan pelestari makanan daerah jadi perlu adanya falisitas dari pemerintah sehingga tidak tumpah di jalanan.

3. Maksud dan Tujuan
  • Memberitahu makanan tradisional dari klaten.
  • Dapat mengerti dan mampu melestarikan makanan tradisional tersebut.
  • Tergerak untuk memajukan dan menyukseskan pedagang kaki lima.
4. Hasil yang Diharapkan
  • Dapat menjadi penerus untuk melestarikan kebudayaan daerah
  • Timbul rasa tanggung jawab pada generasi muda.
  • Menambah pengetahuan akan makanan khas Klaten. 
C. Jangka waktu pelaksanaan

Kegiatan tersebut berlangsung pada pagi hari pukul 07.00 sampai dengan malam hari pukul 12.00.

D. Proses dan Tahapan Pekerjaan




Dimulai pada Jam 06.00 relawan BLC Telkom dan KWARCAB dikumpulkan dan di beri tugas masing-masing atas perintah RSPD Klaten.
 

Dilanjutkan acara sambutan dari Ketua Panitia, Bupati Klaten, Dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah.

Penyerahan piagam penghargaan dilakukan bersamaan dengan pembukaan festival kuliner, Selasa pagi. Hadir dalam acara itu, Plt Bupati Klaten, Sri Mulyani, anggota komisi VI DPR, Aria Bima, pakar kuliner, William Wongso, jajaran Muspida, serta perwakilan MURI dengan kategori variasi makanan tradisional terbanyak.

















Selain itu panitia juga meluncurkan aplikasi yang bernama SMART CITY yang dibuat bekerja sama dengan Indonesia Indicator yang merupakan aplikasi untuk menyukseskan pedagang kaki lima dan kota Klaten.untuk aplikasi tersebut dapat di dapatkan di PLAY STORE


Kemudian dilanjut acara pentas Budaya pada sore hari dan
Wayang Kulit pada malam hari.













E. Hasil yang Didapatkan

Menjadi lebih bertanggung jawab dengan tugas.

Dapat berorganisasi dengan masyarakat sosial.

Termotivasi untuk memajukan bangsa sebagai generasi muda yang suka berkarya dan melestarikan budaya.

F. Kesimpulan yang Didapatkan

 Kemajuan suatu wilayah tergantung dengan tingkat kesadaran dari warganya.

G. Referensi

 http://www.solopos.com/2017/06/27/festival-kuliner-tradisional-klaten-pecahkan-rekor-muri-829159

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Thursday, June 22, 2017

Sharing File Menggunakan Samba



assalamu'alaikum wr.wb


A. Pendahuluan

Saat ini Kamis,22 Juni 2017 saya membahas tentang sharing file menggunakan samba

Pengertian

Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (pint service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/bowsing). Sebagai sebuah aplikasi file server, samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX,dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Massage Block (SMB), oleh Andrew Tridgell.


Latar Belakang

Samba merupakan aplikasi untuk sistem operasi berbasis text seperti Linux yang sering digunakan untuk sharing data.

Maksud dan Tujuan

Memberikan ilmu tentang samba
Memberikan referensi menggunakan samba

Hasil yang di Harapkan

Mengerti proses instalasi dan menggunakan samba
Mampu mengimplementasikan file sharing menggunakan samba 

B. Alat dan Bahan

>Laptop
>Koneksi internet

C. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jam 08.00 sampai 10.00

D. Proses dan  Tahapan Pekerjaan

1. Langkah pertama lakukan install samba dengan perintah.




2. Kemudian kita konfigurasi folder atau data yang akan di sharing , dengan perintah.
# nano /etc/samba/smb.conf

Pada bagian terbawah silahkan anda tambahkan beberapa baris berikut :
[sidik]
path = /home/sidik/
browseable = yes
writeable = yes
guest ok = yes
public = yes
read only = yes
security = share
misalkan seperti gambar di bawah ini , pada saat anda menambahkan direktori pastikan  dengan nama anda. jika sudah simpan dengan tekan ctrl + x tekan y enter.


Keterangan :
path = adalah letak file-file yang akan akan dibagikan
browseable = yes berarti bisa dilihat oleh publik
security = share berarti tanpa menggunakan password, user berarti menggunakan enkripsi
password
writeable = yes berarti dapat ditulis dapat di tambahkan file atau folder dari client yang
membuka , jika no maka kebalikannya
guest ok = berarti ijin untuk tamu atau tanpa password jika yes jika no maka kebalikanya
read only = berarti hanya dapat dilihat dan dibaca termasuk menyalin file tapi tidak dapat
menambahkan file atau folder kedalamnya jika yes jika no maka kebalikanya

3. Setelah tersimpan silahkan anda masukan user untuk pengguna samba jika anda mengunakan user dengan perintah:

#groupadd sambauser



#useradd sidik -m -G



#smbpasswd -a sidik



4. Kemudian restart service samba dengan perintah :

#service samba restart atau

#/etc/init.d/samba restart

Seperti gambar di bawah:


5. kemudian kita cek samba pada web browser dengan perintah :
#smb://172.30.4.82


E. Hasil yang Didapatkan

Memahami pengertian samba
Dapat mempraktekan file sharing dengan samba
Dapat berbagi data pada sistem operasi berbasis text

F. Kesimpulan yang Didapatkan

File sharing di ciptakan untuk bertukar data agar dapat saling membantu satu sama lain

G. Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Samba_(perangkat_lunak)

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Wednesday, June 21, 2017

Implementasi Prinsip Managemen Proyek

assalamu'alaikum wr.wb


A. Pendahuluan

Hai, kawan pada hari ini Rabu, 21 Juni 2017 membahas tentang Managemen Proyek.



Pengertian

Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.

Latar Belakang

Agar dapat menerapkan prinsip managemen proyek dalam kegiatan sehari hari.

Maksud dan Tujuan

Menjelaskan prinsip managemen proyek agar dapat di aplikasikan.

Hasil yang di Harapkan

Mengerti maksud dan tujuan pengadaan managemen proyek..

B. Pembahasan

Prinsip Umum Manajemen Proyek

George R. Terry telah merumuskan fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) :

1. Planning --->(Perencanaan)

2. Organizing --->(Pengorganisasian)

3. Actuating ---->(Penggerakan)

4. Controling --->(Pengendalian)

1.Planning

adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan disini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan).
Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang
tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.

Dalam proses planning terdapat  hal-hal yang perlu diketahui sebagai berikut :


  • Permasalahan terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.
  • Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.
  • Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit.
  • Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran 


2.Organizing(Pengorganisasian)

Organizing (pengorganisasian kerja) merupakan pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.

Dalam proses manajemen, organisasi memiliki fungsi untuk :


  • menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
  • membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
  • mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya


3.Action(Pergerakan)

Actuating merupakan fungsi manajemen untuk menggerakan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam planning

Pada tahap ini memerlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk :


  • menggerakkan
  • mengarahkan
  • memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya


hal tersebut dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan keberhasilan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan..


4.Controlling

Controling merupakan kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana agar tidak keluar dari planning.

Ruang lingkup kegiatan controlling meliputi pengawasan pada seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:


  • Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
  • Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,peralatan, bahan)
  • Prosedur dan cara kerjanya
  • Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran


C. Kesimpulan yang Didapatkan

Manejemen proyek merupakan prinsip dasar agar proyek berjalan sesuai dengan tujuan.  
D. Referensi

KONSEPSI MANAJEMEN PROYEK DI BIDANG IT.pdf

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Pengkabelan Pada Jaringan Komputer


assalamu'alaikum wr.wb

A. Pendahuluan


Kali ini Rabu, 21 Juni 2017 saya akan membahas tentang pengkabelan yang umum digunakan dalam sebuah jaringan

Pengertian

Perbedaan kabel Straight dan Cross

Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar
TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
Menghubungkan antara Komputer dengan Switch
Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable/DSL
Menghubungkan Switch ke Router
Menghubungkan Hub ke Router

Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross.

Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :
Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung
Menghubungkan 2 buah Switch
Menghubungkan 2 buah Hub
Menghubungkan Switch dengan Hub
Menghubungkan Komputer dengan Router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
 
Latar Belakang

Pengkabelan atau Krimping kabel memerlukan ketelitian dan teknik untuk melakukannya.
Jadi saya ingin memberikan referensi melalui blog ini.

Maksud dan Tujuan

Memberi tahu langkah-langkah melakukan pengkabelan
Memberikan pengetahuan mengenai urutan kabel dan jenis pengrimpingan kabel

Hasil yang di Harapkan

Dapat melakukan pengrimpingan sesuai prosedur.

B. Alat dan Bahan

  • Tang krimping
  • Kabel UTP
  • Konektor RJ 45
  • Pengupas Kabel

C. Jangka Waktu Pelaksanaan

Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 10 menit.

D. Proses dan Tahapan Pekerjaan

Kupas kabel dengan pengupas kabel.
Urutkan warna kabel sesuai dengan standard pada gambar.

Berikut adalah jenis krimpingan kabel:

Crossover
 Disini saya menggunakan kabel straight.

 Masukan kabel kedalam konektor RJ45, Dan periksa kembali urutan kabel.

 Krimping kabel menggunakan tang krimping.
 
Tes menggunakan LAN Tester. Pastikan lampu indikator menyala semua secara berurutan, kecuali pada kabel crossover.


Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor.
E. Hasil yang Didapatkan

Mengerti urutan kabel sesuai Standard
Memahami kegunaan kabel pada jaringan
Mengerti macam-macam krimpingan kabel

F. Kesimpulan yang Didapatkan

Didalam pengkabelan dibutuhkan standard baku agar koneksi dapat berjalan sesuai jalurnya.

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...

Tuesday, June 20, 2017

Memahami OSI Layer dan TCP/IP Beserta Fungsinya

assalamu'alaikum wr.wb

A. Pendahuluan

Kali ini ,20 Juni 2017 saya ingin berbagi pemahaman OSI Layer dan TCP/IP beserta fungsinya

Pengertian

OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).



Definisi masing-masing Layer pada model OSI :

7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan.
Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.

2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI, berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

• Tentang TCP /IP
TCP/IP adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar
komputer , TCP/IP menjadi sangat populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus menggunakan protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi.

Ada empat Layer TCP/IP:


1. Application Layer
Aplication layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses,
aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk
diproses. Contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.

2. Transport Layer
Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam
membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa
sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu
sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP
dan yang kedua adalah UDP. TCP bertugas; membentuk sambungan, mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat.

3. Internet Layer
Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport
layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan
routing paket. Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya IP, ARP,ICMP,IGMP.

4. Network Interface Layer

Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama
dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam
suatu jaringan computer.

Latar Belakang

Ingin membagikan ilmu dasar mengenai OSI dan TCP/IP

Maksud dan Tujuan

Menambah wawasan dalam memahami dasar jaringan.

Hasil yang di Harapkan

Mengerti lebih dalam tentang OSI dan TCP/IP

B. Proses dan Tahapan pelaksanaannya

Cara kerja OSI dengan TCP/IP:
OSI
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

TCP/IP
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.


Perbedaan OSI dengan TCP/IP


• Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
• TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
• Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
• OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
• Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.

Persamaan OSI dengan TCP/IP

• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
• OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
• Asumsi dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.

Lalu Hubungan OSI dengan TCP/IP?

Keduanya berjalan sendiri-sendiri, tapi yang perlu diketahui adalah saat standar model OSI diumumkan, protokol TCP/IP sudah mulai “dewasa” terlebih dulu.
TCP/IP pada dasarnya tidak sesuai/ memenuhi standar yang digariskan oleh Model OSI. Meskipun demikian dua model yang berbeda ini memiliki tujuan yang sama-sama mulianya, yaitu menstandarkan protokol Jaringan agar dunia jaringan “tidak pusing”.
Walau TCP/IP berbeda dengan Model OSI, tapi masih banyak kompatibilitas di antara keduanya, dan kita akan sering melihat orang membahas protokol TCP/IP dari terminologi Model OSI.
C. Hasil yang Didapatkan

Mengerti lapisan-lapisan pada OSI Layer dan TCP/IP.
Memahami fungsi TCP/IP dan OSI Layer.

D. Kesimpulan yang Didapatkan

OSI Layer dan TCP/IP memiliki tujuan mulia yaitu menstandarkan protokol 
jaringan.

E. Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
http://fandystress.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-osi-dengan-tcpip.html

wassalamu'alaikum wr. wb.
read more...
 
Copyright © 2014 MOCH.SIDIK || BLC TELKOM KLATEN • All Rights Reserved.
Distributed By Free Blogger Templates | Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger